BMKG meprediksi di tahun 2023 di berbagai wilayah Indonesia akan mengalami kemarau dan kekeringan Panjang dikarenakan perubahann iklim sehingga akan berdampak kekeringan dan juga krisis air, termasuk juga di wilayah Nusa Tenggara Timur detailnya di Desa Manela, Kab. Timor Tengah Selatan.
Sudah menjadi kondisi sehari-hari 35 kk warga muslim Desa Manela yang menjalani kekurangan air, warga harus berjalanan berkilo-kilo meter untuk mendapatkan air bersih ke sungai, bukan perjuangan yang mudah untuk membawa jerigen yang berat.
Warga sudah berikhtiar menggali sumur di samping masjid Al-Muhajirin namun apalah daya karena menggali dengan cara manual, air yang di dapat hanya sedikit dan tidak bisa mencukupi kebutuhan semua warga sehari-hari, apalagi untuk bersuci sebelum ibadah.
Sehingga ketika musim kemarau panjang warga patungan membeli air 125rb 1 rit yang hanya bisa mengisi setengah tandon atau 300-400L. Dikarenakan mayoritas warga adalah petani yang berpendapatan rendah, warga lebih memilih berjalan berkilo meter untuk mendapatkan air.
Saad bin Ubadah RA bertanya kepada Rasulullah SAW, “Wahai Rasulullah, sedekah apa yang paling utama?” Beliau menjawab, “Memberi air.” (HR. Abu Daud)
Maka kami dari Yayasan Muslim Seasia akan menggali sumber air yang lebih dalam agar sumber air yang di dapat lebih banyak yang akan mencukupi kebutuhan sehari-hari masyarakat dan juga kebutuhan bersuci dalam beribadah, dan masjid yang di bangun sumur air akan menjadi termakmurkan.
Sahabat dengan program sedekah jariyah: membangun sumur air masjid pedalaman, kami mengajak orang baik untuk dapat membantu membangun sumur air bersih agar warga dapat merdeka dari krisis air yang berkepanjangan.