“Kisah Pak Suwandi: Melangkah dengan Kaki Palsu, Tapi Tidak Pernah Menyerah”
Namanya Suwandi Sutisna, usianya 53 tahun. Ia seorang ayah dari satu anak, suami dari satu istri yang setia menemaninya dalam suka dan duka.
Setiap hari, sebelum matahari benar-benar terbit, Pak Suwandi sudah bersiap.
Pukul lima subuh, ia mulai bekerja sebagai juru parkir di sebuah mini market.
Di saat kebanyakan orang masih sibuk meregangkan badan, ia sudah berdiri di pinggir jalan, menyambut kendaraan satu per satu — dengan senyum yang tulus, walau keringat belum sempat kering.

Hingga siang menjelang, sekitar pukul dua belas, barulah ia pulang.
Tak ada kegiatan lain setelah itu, hanya duduk tenang di rumah bersama keluarganya.
Penghasilannya sekitar tiga puluh ribu rupiah per hari — cukup untuk sekadar makan. Kadang bisa dibilang, hidupnya seperti “gali lubang tutup lubang.” Tapi di wajahnya, tidak ada keluhan.

Kakinya kini bukan kaki asli.
Namun seiring waktu, kaki palsu itu mulai rusak — telapaknya sering copot, dan rasa sakit datang hampir setiap hari saat ia berdiri lama di bawah terik matahari.
Langkahnya tak lagi stabil, tapi semangatnya tetap tegak.
Andai punya modal, katanya, ia ingin berdagang kecil-kecilan. Mungkin jualan makanan, atau apa pun yang bisa dikerjakan tanpa harus berdiri lama. Tapi untuk sekarang, ia jalani apa adanya.
“Yang penting bisa terus jalan, walau pelan,” ujarnya sambil tersenyum.

Anaknya kini kelas 3 SD.
Setiap kali bicara tentang sang anak, matanya berbinar.
“Harapan saya cuma satu… anak saya bisa sekolah tinggi, sampai kuliah. Biar jangan kayak bapaknya,” katanya pelan.
Pak Suwandi mungkin hidup sederhana. Tapi dari caranya bertahan, kita tahu —
ia adalah sosok yang luar biasa kuat.
Bukan karena tak pernah jatuh, tapi karena selalu bangkit…
meski dengan kaki yang sudah tak lagi utuh, dan semangat yang tetap utuh.
Bantuan ini akan akan disalurkan dalam bantuan:
-
Bantuan Kaki Tangan Palsu 🦿
-
Bantuan Modal Usaha 🛒
-
Bantuan Kesehatan 🏥
-
Beasiswa Difabel 🎓
Sahabat Muslim, sungguh luar biasa kisah dari Bapak Suwandi yang beliau hadapi, namun tanpa patah semangat, kami mengajak sahabat muslim semuanya untuk turut memperhatikan Bapak Suwandi dan juga Disabilitas Pra Sejahtera lainnya untuk dapat mandiri dan berdaya, dengan kirimkan bantuan terbaik dengan "Klik Donasi"